Selasa, 15 September 2015
Selasa, 08 September 2015
Kebakaran areal kebun
Kabut Asap
Kebakaran hutan yang terjadi diawal september 2015 ini menjadi perhatian bagi bapak presiden jokowi. Sehingga ia pun turun langsung kelapangan.
Dengan turunnya dia kelapangan , ada beberapa komentar yang saya baca:
1. Supermen Datang, api padam
2. Sedihnya negara kita, seorang presiden masuk ke hutan yang masih berasap tanpa Alat pelindung diri.
3. Kebakaran dapat di lihat dari gambar dan internet, jadi gak perlu datang ke situ lagi.
4. dan komentar2 lain.
Saya sebagai orang awam politik, dan dulu pada saat pemilihan saya juga tidak mencoblos. karena (saya suka dengan pilpres karna ada liburnya). ingin menulis sesuatu yang ada di hati saya berkaitan kebakaran tersebut.
Secara logika jika saya sebagai kepala wilayah di daerah yang terbakar tersebut, jika saya di datangi oleh atasan saya maka saya akan:
1, mencoba lebih giat lagi agar api cepat padam karena atasan saya datang.
2. Memastikan luas areal yang terbakar agar tidak dapat bertambah lagi.
3. ikut merasakan kondisi petugas pemadam api ( Panas, sesak napas, mata pedih, haus,kaki capek, Itu kondisi yang pernah saya alami).
5. Segera mencari solusi untuk korban yang terkena dampak kebakaran
Itu logika saya yang bekerja di perusahaan swasta, saya gak ngerti gimana kalo di Pemerintahan.???
Saya pernah bekerja di perkebunan swasta di kalimantan, lokasi kerja yang saya dapat berada di tanah gambut. Kadang kita lihat kalau lagi musim kemarau , tanah gambut tersebut sangat kering sekali, dan pada saat musim hujan akan banjir. dikarenakan sifat gambut yang irreversible drying.
\
Kebun yang saya kerjakan dulu pernah juga terbakar, sekitar hampir 1000 an hektar. kedatangan api kita tidak tahu, dan tiba2 sudah ada asap di tanah gambut tersebut. Jadi kita memang tidak melakukan pembakaran hutan, karena perusahaan sudah menggunakan aturan Zero burning. Biasanya kita pasang tanda2 untuk jangan merokok di areal tersebut.
Penyebab dan solusi kebakaran di lahan gambut di perkebunan kelapa sawit :
1. Kemarau panjang, yang menyebabkan tidak ada air lagi di areal.
Solusinya: Melakukan water management (pengelolaan air) dengan cara membuat bendungan pada parit2 di jalan colection dan jalan utama.
2. Orang2 membuang puntung rokok yang masih hidup dengan sembarangan.
solusinya: Memasang rambu-rambu peringatan di areal tentang bahaya api.
3. Titik api yang mulanya kecil tidak segera dipadamkan.
Solusinya: Dibuat menara api di areal yang paling tinggi agar dapat melihat seluruh areal kebun, dan di beri petugas pemantau api di saat musim kemarau.
berikut beberapa gambar kebakaran lahan :
Kebakaran hutan yang terjadi diawal september 2015 ini menjadi perhatian bagi bapak presiden jokowi. Sehingga ia pun turun langsung kelapangan.
Dengan turunnya dia kelapangan , ada beberapa komentar yang saya baca:
1. Supermen Datang, api padam
2. Sedihnya negara kita, seorang presiden masuk ke hutan yang masih berasap tanpa Alat pelindung diri.
3. Kebakaran dapat di lihat dari gambar dan internet, jadi gak perlu datang ke situ lagi.
4. dan komentar2 lain.
Saya sebagai orang awam politik, dan dulu pada saat pemilihan saya juga tidak mencoblos. karena (saya suka dengan pilpres karna ada liburnya). ingin menulis sesuatu yang ada di hati saya berkaitan kebakaran tersebut.
Secara logika jika saya sebagai kepala wilayah di daerah yang terbakar tersebut, jika saya di datangi oleh atasan saya maka saya akan:
1, mencoba lebih giat lagi agar api cepat padam karena atasan saya datang.
2. Memastikan luas areal yang terbakar agar tidak dapat bertambah lagi.
3. ikut merasakan kondisi petugas pemadam api ( Panas, sesak napas, mata pedih, haus,kaki capek, Itu kondisi yang pernah saya alami).
5. Segera mencari solusi untuk korban yang terkena dampak kebakaran
Itu logika saya yang bekerja di perusahaan swasta, saya gak ngerti gimana kalo di Pemerintahan.???
Saya pernah bekerja di perkebunan swasta di kalimantan, lokasi kerja yang saya dapat berada di tanah gambut. Kadang kita lihat kalau lagi musim kemarau , tanah gambut tersebut sangat kering sekali, dan pada saat musim hujan akan banjir. dikarenakan sifat gambut yang irreversible drying.
\
Kebun yang saya kerjakan dulu pernah juga terbakar, sekitar hampir 1000 an hektar. kedatangan api kita tidak tahu, dan tiba2 sudah ada asap di tanah gambut tersebut. Jadi kita memang tidak melakukan pembakaran hutan, karena perusahaan sudah menggunakan aturan Zero burning. Biasanya kita pasang tanda2 untuk jangan merokok di areal tersebut.
Penyebab dan solusi kebakaran di lahan gambut di perkebunan kelapa sawit :
1. Kemarau panjang, yang menyebabkan tidak ada air lagi di areal.
Solusinya: Melakukan water management (pengelolaan air) dengan cara membuat bendungan pada parit2 di jalan colection dan jalan utama.
2. Orang2 membuang puntung rokok yang masih hidup dengan sembarangan.
solusinya: Memasang rambu-rambu peringatan di areal tentang bahaya api.
3. Titik api yang mulanya kecil tidak segera dipadamkan.
Solusinya: Dibuat menara api di areal yang paling tinggi agar dapat melihat seluruh areal kebun, dan di beri petugas pemantau api di saat musim kemarau.
berikut beberapa gambar kebakaran lahan :
Langganan:
Postingan (Atom)
