Tanggal 26 februari kemarin saya dan keluarga merayakan ulang tahun opung saya yang ke 83. Karena kami suku simalungun maka makanan khas yang biasa di buat untuk acara selamatan seperti itu ialah ayam niura,
Ayam niura ialah ayam yang di panggang , kemudian di kasih santan di tambahi holat, dan ayam tersebut di susun kembali saat di sajikan.
Ayam yang di susun ini di sajikan kepada orang orang yang merupakan tetua adat ataupun yang dihormati, ataupun bagi yang sedang dalam keadaan duka atau pun suka di dalam keluarga.
berikut beberapa proses pembuatan ayam niura yang sempat saya foto di kampung saya desa Sipispis kecamatan serdang bedagai, Sumatera Utara
|
1.Proses Pembuatan Tungku Api untuk panggangan |
|
2.Proses Pemanggangan Ayam |
|
3.Proses penyusunan ayam dan pemerasan santan |
|
4.Pembuatan bumbu
saya juga gak ngerti kali apa bumbunya ini, kalau ada yang tahu boleh tambahin di komentar ya.
|
|
5.Proses Penghidangan makanan dan minuman |
|
Ayam Niura yang siap di hidangkan |
Dari gambar dapat kita lihat posisi kepala di sebelah kanan dan posisi sayap ada di samping kanan kiri. bumbu yang putih disebut dengan holat.
Setelah makanan dan minuman di hidangkan maka pada acara ini dengan tema ulang tahun ibu/opung/oyang kami yang ke 83. Dengan usia yang ke 83 opung aq itu mempunyai 9 orang anak, 30 cucu, dan 22 cicit. Setelah di sajikan semua, ayam niura pun di berikan kepada opung awak.
|
Opung , anak ,cucu, dan cicit |
berikut beberapa contoh , pemberian ayam niura kepada bapak bapak dan bou saya.
|
ayah dan mamak aq |
|
bapak tua (sebelah kiri) |
|
Bapak tongah |
er
|
Bou sipispis |
|
bou tebing |
|
bapak anggi |
|
Saya sendiri |
|
Ketua panitia |
setelah di serahkan ayam niura tersebut kepada yang di tuju. maka dengan membaca bismillahirahmanirrahim. lalu kipasss