Pages

Rabu, 21 Januari 2015

Cara menanam kelapa sawit di areal sebelumnya tanaman kelapa sawit (Replanting)

Penanaman kelapa sawit dapat di kategorikan menjadi:1. Penamanan di Areal yang sebelumnya kelapa sawit (Replanting).2. Penamanan di Areal yang masih hutan lalu di tumbang dan dibersihkan (Land Clearing)

Tanam  eks kelapa sawit
Tanam Kelapa sawit di areal Land clearing
A. Penanaman di areal eks.kelapa sawit
1.  Pembukaan Areal Tanaman Ulang / Peremajaan
Penanaman ulang/peremajaan dilakukan pada tanaman tua (umur lebih dari 25 tahun), kerapatan tanaman dan produktivitasnya sudah rendah sehingga secara ekonomis tidak menguntungkan untuk dipertahankan. Komposisi tanaman antara Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dan tanaman Menghasilkan (TM) juga menjadi salah satu pertimbangan dilaksanakan peremajaan tanaman. Komposisi ideal TBM dan TM pada tanaman kelapa sawit adalah satu berbanding enam (1:6).

2.  Pembukaan Dengan Sisitem Mekanis dan Chemis
2.1            Survei / Pengukuran Areal
Pekerjaan ini terutama ditujukan untuk menginventarisasi areal yang meliputi jumlah pohon, kondisi gulma, jalan dan lain-lain. Pengukuran ulang luas areal dapat dilaksanakan jika dijumpai keraguan luas.



2.2            Membongkar / menumbang pohon
Pembongkaran dilaksanakan sampai pangkal akar dan pada saat menumbang diusahakan agar bole ikut terbongkar dengan ukuran lubang = 1 m x 1 m x 1 m dan ditutup kembali dengan tanah baru.
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat pembongkaran / penumbangan pohon adalah :
§   Jatuhnya pohon disusun searah menurut arah yang sama
§   Akar pohon harus ikut terbongkar dan digeser ± 1 m dari tempat tegak semula
§   Tumbangan pohon yang menghalangi kelancaran transportasi agar segera disingkirkan.



2.3            Shredding / Chipping
Dilaksanakan dengan excavator yang dipasang bucket/pisau khusus. Hasil shredding tidak melebihi ketebalan 10 -15 cm. Hasil chipping dapat didiserak digawangan mati ataupun di rumpuk ke dalam jalur rumpukan stacking.

2.4            Merumpuk /Menyerak Hasil Rumpukan
Hasil shredding pohon dikumpulkan pada suatu tempat untuk memudahkan organisasi perumpukan dan pekerjaan selanjutnya. Rumpukan disusun memanjang arah Utara – Selatan secara teratur (lihat merumpuk) pada pembukaan areal baru. Hasil rumpukan juga dapat diserak merata pada gawangan mati dengan tujuan untuk mempercepat pelapukan bahan organic dan memudahkan pengontrolan hama Oryctes sp.

2.5            Semprot blanket rumput dan lalang
Pekerjaan ini dimaksudkan untuk membuat areal menjadi bebas gulma. Herbisida yang digunakan Glyphosate dengan konsentrasi 0.5 %.
Kebutuhan bahan dan tenaga sbb :
Pekerjaan
Tenaga
Hk/Ha
Bahan
Ltr/ Ha
Konsenterasi Larutan(%)
Vol. Larutan (ltr)
Ket
Semprot I
4.4-5.5
4-5
0,5
800 - 1000

Semprot II
1.7-2.2
1.5-2 *)
0,5
300 - 400

*) untuk gulma tertentu + 2 ltr/Ha

2.6            Wiping Lalang
Pelaksanaan pemberantasan lalang harus tetap dilakukan sejak mulai kegiatan peremajaan (TU) karena keadaan terbuka. Pelaksanaan dianjurkan dengan khemis dengan perlakuan sama dengan di tanaman baru (TB).

2.7            Memancang
                      Pancang tanam dibuat berdasar populasi per hektar yang ditetapkan. Barisan tanaman dibuat                         dengan arah Timur – Barat. Pemancangan bertujuan agar dicapai populasi yang dikehendaki                         dimana per tanaman mendapat area yang sama dari sisi luasan terhadap perakaran dan                                 penyinaran matahari. Pancang yang dibuat sebagai titik tanam dimana tanaman kelapa sawit                           akan ditanam.

Kerapatan Tanam di areal datar
Kerapatan tanaman (pkk/ha)
Jarak tanam
Antara pokok (segitiga sama sisi)
Jarak tegak lurus
Antar barisan
128
9,5 m
8,23 m
130
9,4 m
8,14 m
136
9,2 m
7,97 m
143
9,0 m
7,79 m
148
8,8 m
7,62 m
160
8,5 m
7,36 m


2.8           Melubang
      Diberikan ekstra penaburan tepung belerang pada lubang tanaman (dosis 0,kg/lubang)atau dengan perlakuan Marfu atau sejenisnya untuk mencegah serangan penyakit Ganoderma. Penggunaan pupuk RP sangat diwajibkan pada lobang tanam sebanyak 0,5 kg/lobang.

5.2.9            Menanam
      §  Sayat polybag pada bagian samping dengan menggunakan pisau.
      §  Buka polybag  dan tanam bibit pada lobang tanam
      §  Padatkan tanah dengan tidak memecahkan tanah bekas polybag.

      §  Sangkutkan bekas polybag di atas anak pancang






Kamis, 01 Januari 2015

GULMA DAN CARA PENGENDALIANNYA

A. Pengenalan dan Pengendalian Gulma
1.Berdasarkan siklus hidupnya:
a. Gulma setahun (gulma yang menyelesaikan siklus hidupnya setahun dua tahun – tdk terbatas ). Contoh; Clidemia hirta
Clidemia hirta















2. Berdasarkan habitatnya: 
a. Gulma darat, contoh: Imperata cylindrica 
Lalang (Imperata cylindrica)











b. Gulma air:hidup di air garam (bakau) dan air tawar, contoh: Eichornia crassipes 












3. Berdasarkan tempat tumbuhnya: 
a. Di tanah sawah, contoh: Monochoria vaginalis, Echino chloacolonum 
Monochoria vaginalis

Echino chloacolonum

b. Di Tegalan, contoh: Cyperus rotundus, Mimosa sp. 
Cyperus rotundus
Mimosa sp




c. Di Perkebunan, contoh: Imperatacylindrica, Pistiastratiotes

 4. Berdasarkan sistematikanya:
 a. Monocotyledoneae, contoh: I. Cylindrica, Echinochloacrusgalli 
b. Dicotyledoneae, contoh: Amaranthusspinosus, Chromolaenaodorata
 c. Pteridophyta, contoh: Salvinia sp., Marseliacrenata 

5.Berdasarkan parasit atau tidaknya:
 a. Gulma non parasit, contoh: I. cylindrica
 b. Gulmaparasit:- Parasitsejati, contoh: Cuscutaaustralis (taliputri), - Semi parasit, contoh: Loranthuspentandrus,- Hiperparasit, contoh: Viscum sp


 B. CARA-CARA PENGENDALIAN GULMA

 a. Preventif (pencegahan): - Pembersihan bibit dari kontaminasi biji - biji gulma - Pencegahan pemakaian pupuk kandang yang belum matang,dsb 

b. Pengendalian gulma secara fisik: - Pengolahan tanah, pembabatan, penggenangan, pembakaran, dsb 

c. Pengendalian gulma dengan sistem budidaya: - Pergiliran tanaman, Budidaya tanaman, penanaman LCC   

d.Pengendalian gulma secara biologis:yaitu pengendalian dengan menggunakan organisme lain, seperti: insekta, jamur, ternak, dsb,Contoh: Kaktus dengan Cactoblastiscactorum, Enceng gondok 
dengan Neocheti nabruchi, Chromolaena odorata dengan Cecido charesconnexa 

e. Pengendalian gulma secara kimiawi, yaitu dengan herbisida Sbg alternatif terakhir, aplikasinya perlu pengetahuan yangcukup dan harus hati2. 

f. Pengendalian gulma secaraterpadu,yaitu pengendalian gulma dengan menggunakan beberapa cara secara bersamaan dengan tujuan untuk mendapatkan hasil sebaik baiknya.

Belum lengkap tulisannya, penulisnya istirahat dulu ya.










 

Blogger news

Blogroll

About