A. Penanaman di areal eks.kelapa sawit
1.
Pembukaan Areal Tanaman Ulang / Peremajaan
Penanaman
ulang/peremajaan dilakukan pada tanaman tua (umur lebih dari 25 tahun),
kerapatan tanaman dan produktivitasnya sudah rendah sehingga secara ekonomis
tidak menguntungkan untuk dipertahankan. Komposisi tanaman antara Tanaman Belum
Menghasilkan (TBM) dan tanaman Menghasilkan (TM) juga menjadi salah satu
pertimbangan dilaksanakan peremajaan tanaman. Komposisi ideal TBM dan TM pada
tanaman kelapa sawit adalah satu berbanding enam (1:6).
2. Pembukaan Dengan Sisitem Mekanis dan Chemis
2.1
Survei /
Pengukuran A real
Pekerjaan ini terutama ditujukan untuk menginventarisasi areal yang
meliputi jumlah pohon, kondisi gulma, jalan dan lain-lain. Pengukuran ulang
luas areal dapat dilaksanakan jika dijumpai keraguan luas.
2.2
Membongkar
/ menumbang pohon
Pembongkaran
dilaksanakan sampai pangkal akar dan pada saat menumbang diusahakan agar bole
ikut terbongkar dengan ukuran lubang = 1 m x 1 m x 1 m dan ditutup kembali
dengan tanah baru.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan saat pembongkaran / penumbangan pohon adalah :
§
Jatuhnya pohon disusun
searah menurut arah yang sama
§
Akar pohon harus
ikut terbongkar dan digeser ± 1 m dari tempat tegak semula
§
Tumbangan pohon yang
menghalangi kelancaran transportasi agar segera disingkirkan.
2.3
Shredding
/ Chipping
Dilaksanakan
dengan excavator yang dipasang bucket/pisau khusus. Hasil shredding tidak
melebihi ketebalan 10 -15 cm. Hasil chipping dapat didiserak digawangan mati
ataupun di rumpuk ke dalam jalur rumpukan stacking.
2.4
Merumpuk
/Menyerak Hasil Rumpukan
Hasil
shredding pohon dikumpulkan pada suatu tempat untuk memudahkan organisasi
perumpukan dan pekerjaan selanjutnya. Rumpukan disusun memanjang arah Utara –
Selatan secara teratur (lihat merumpuk) pada pembukaan areal baru. Hasil
rumpukan juga dapat diserak merata pada gawangan mati dengan tujuan untuk
mempercepat pelapukan bahan organic dan memudahkan pengontrolan hama Oryctes
sp.
2.5
Semprot blanket rumput dan lalang
Pekerjaan ini dimaksudkan untuk membuat areal menjadi
bebas gulma. Herbisida yang digunakan Glyphosate dengan konsentrasi 0.5 %.
Kebutuhan bahan dan tenaga sbb :
Pekerjaan
|
Tenaga
Hk/Ha
|
Bahan
Ltr/ Ha
|
Konsenterasi Larutan(%)
|
Vol. Larutan (ltr)
|
Ket
|
Semprot I
|
4.4-5.5
|
4-5
|
0,5
|
800 - 1000
|
|
Semprot II
|
1.7-2.2
|
1.5-2 *)
|
0,5
|
300 - 400
|
|
*) untuk gulma
tertentu + 2 ltr/Ha
2.6
Wiping
Lalang
Pelaksanaan pemberantasan lalang harus tetap dilakukan sejak mulai kegiatan
peremajaan (TU) karena keadaan terbuka. Pelaksanaan dianjurkan dengan khemis
dengan perlakuan sama dengan di tanaman baru (TB).
2.7
Memancang
Pancang
tanam dibuat berdasar populasi per hektar yang ditetapkan. Barisan tanaman
dibuat dengan arah Timur – Barat. Pemancangan bertujuan agar dicapai populasi
yang dikehendaki dimana per tanaman mendapat area yang sama dari sisi luasan
terhadap perakaran dan penyinaran matahari. Pancang yang dibuat sebagai titik
tanam dimana tanaman kelapa sawit akan ditanam.
Kerapatan Tanam di areal datar
Kerapatan
tanaman (pkk/ha)
|
Jarak
tanam
Antara
pokok (segitiga sama sisi)
|
Jarak
tegak lurus
Antar
barisan
|
128
|
9,5
m
|
8,23
m
|
130
|
9,4
m
|
8,14
m
|
136
|
9,2
m
|
7,97
m
|
143
|
9,0
m
|
7,79
m
|
148
|
8,8
m
|
7,62
m
|
160
|
8,5
m
|
7,36
m
|
2.8 Melubang
Diberikan ekstra penaburan tepung belerang pada
lubang tanaman (dosis 0,kg/lubang)atau dengan perlakuan Marfu atau
sejenisnya untuk mencegah serangan penyakit Ganoderma. Penggunaan pupuk RP
sangat diwajibkan pada lobang tanam sebanyak 0,5 kg/lobang.
5.2.9
Menanam
§
Sayat polybag pada bagian samping dengan
menggunakan pisau.
§
Buka polybag
dan tanam bibit pada lobang tanam
§
Padatkan tanah dengan tidak memecahkan tanah
bekas polybag.
0 komentar:
Posting Komentar